Jumat, 25 November 2011

Evaluasi Kurikulum

EVALUASI KURIKULUM
  1. Pengertian
Menurut Morrison, evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat criteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam buku The School Curriculum, evaluasi dinyatakan sebagaisuatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis, yang bertujuan untuk membantu pendidik memahami dan menilai suatu kurikulum. Adapun dalam buku Curriculum Planning and Development, dinyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan suatu kurikulum.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan sebagai suatu proses mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu. Kurikulum yang dimaksud disini adalah rencana yang mengatur tentang isi dan tujuan pendidikan serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  1. Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum
Prinsip-prinsip adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan tertentu
Setiap program evaluasi kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum.
  1. Bersifat objektif
Maksudnya adalah berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari data yang nyata dan akurat, yang diperoleh melalui instrument yang andal.
  1. Bersifat komprehensif
Mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang luingkup kurikulum. Seluruh komponen kurikulum harus mendapat perhatian dan pertimbangan secara seksamasebelum dilakukan pengambilan keputusan.
  1. Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan
Pelaksanaan dan keberhasilan suatu program evaluai kurikulum merupakan tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan seperti guru, kepala sekolah, penilik, orang tua, bahkan siswa itu sendiri, disamping merupakan tanggung jawab utama lembaga penitian dan pengembangan.
  1. Efisien
Efisien dalam hal ini khususnya dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan yang menjadi unsur penunjang. Oleh karena itu, harus diupayakan agar hasil evaluasi lebih tinggi atau paling tidak berimbang dengan material yang digunakan.
  1. Berkesinambungan
Hal ini diperlukan mengingat tuntutan dari dalam dan luar sekolah, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum. Untuk itu peran guru dan kepala sekolah sangatlah penting, karena mereka yang paling mengetahui pelaksanaan, permasalahan, dan keberhasilan kurikulum.

  1. Tujuan Kurikulum
Tujuan utama evaluasi kurikulum adalah:
  1. Untuk memperoleh data yang akurat dan komprehensif tentang keberhasilan dan kelemahan-kelemahan dalam komponen kurikulum dan proses pelaksanaan.
  2. Untuk mewndapat informasi apakah kesempatan belajar, program dan kegiatan yang direncanakan mencapai tujuan yang diinginkan.
  3. Informasi yang didapat sebagai masukan untuk pengambilan keputusan dan tindak lanjut guna perbaikan kurikulum.



  1. Apa saja yang harus dievaluasi
Aspek-aspek yang perlu dievaluasi menurut pendapat Arich Lewy sesuai dengan tahap-tahap dalam pengembangan kurikulum, aspek-aspek tersebut adalah:
  1. Tujuan
Tujuan kurikulum berkaitan erat dengan nilai-nilai, aliran-aliran, dan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Jadi yang perlu dievaluasi adalah apakah tujuan kurikulum telah sesuai dengan nilai-nilai bangsa, politik pemerintah dalam pembanguna bangsa, perkembangan zaman, aspirasi masyarakat, dan juga kebutuhan anak dalam menghadapi hidup di masa yang akan datang.
  1. Perencanaan
Tujuan pendidikan yang telah dirumuskan kemudian diterjemahkan ke dalam kegiatan-kegiatan kurikuler yang lebih terinci, dalam bentuk mata pelajaran, bahan tertentu, proses belajar mengajar juga bagaimana cara menyampaikan kepada para pengajar agar mereka bersedia untuk menggunakannya. Team pengembang kurikulum juga mulai menulis satuan-satuan pelajaran, memikirkan alat-alat pengajaran, serta kegiatan-kegiatan belajar siswa. Yang perlu diperhatikan adalah bahan pelajaran yang direncanakan harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga harus dipikirkan proses belajar yang paling serasi.
  1. Uji Coba dan Revisi
Evaluasi pada tahap ini adalah menemukkan apakah terdapat kelemahan-kelemahan pada kurikulum yang telah direncanakan. Kurikulum yang direncanakan apakah masih relevan untuk digunakan dalam dunia pendidikan ataukan sudah tidak relevan lagi utuk digunakan, sehingga apabila ditemukan suatu kelemahan atau ketidaksesuaian akan diklakukan revisi pada kurikulum tersebut.


  1. Uji Lapangan
Bila uji coba dilakukan untuk menemukan kelemahan-kelemahan program, maka pada ujian lapangan dipelajari kondisi-kondisi dimana kurikulum itu dapat dijalankan agar berhasil baik. Diperhatikan misalnya kesiapan tenaga administrasi, pengajar, murid, keadaan dan lokasi sekolah, besar sekolah, fasilitas, keadaamn social ekonomi. Dan sbagainya.
  1. Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum baru perlu diusahakan kerjasama dan bantuan dari pihak kepala sekolah, guru, bahkan juga pihak orang tua, atau masyarakat umumnya. Guru-guru cenderung bersifat konservatif dan sulit untuk menerima sesuatu yang baru, apalagi bila mereka telah senag dengan kurikulum yang lama. Dalam tahap pelaksanaan perlu dievaluasi agar dapat diadakan perubahan dan penyesuaian sperlunya menurut keadaan setempat.
  1. Pengawasan Mutu
Kurikulum itu bukanlah benda mati tanpa perubahan, akan tetapi harus turut berubah mengikuti perkembangan zaman. Bagian yang tidak sesuai harus diganti dengan yang baru. Oleh karena itu perbaikan dan pengembangan kurikulum harus dilakukan secara kontinu. Yang jelas adalah kurikulum senantiasa memerlukan follow-up untuk memonitor dan menilai pelaksanaan dan perkembangan kurikulum. Kalaupun suatu kurikulum itu perlu diperbaiki atau diperbaharui, maka keputusan itu seharusnya didasarkan atas penilaian yang cermat dan kontinu.






DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2008.
Nasution, S, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993.

Anak-anak Belajar Dari Apa Yang Mereka Dapatkan

Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belaja memaki, , 
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi, , 
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri, , 
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar meragukan diri, , 
Jika anak dibesarkan dengantoleransi,
ia belajar menahan diri, ,
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri, ,
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajarmenghargai, ,
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar untuk menyenangi diri, ,
jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupannya, , 

Sabtu, 19 November 2011

Sumber Belajar dan Perpustakaan Sebagai Komponen Pengajaran

SUMBER BELAJAR DAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI KOMPONEN SISTEM PENGAJARAN
  1. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan aktivitas yang sistemik yang terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen tersebut tidak bersifat terpisah dan berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi berjalan secara teratur, saling bergantung, dan berkesinambungan.
Salah satu komponen tersebut adalah sumber belajar, yang tidak lain adalah daya yang dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar sekaligus komponen dalam pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar. Salah satu tujuan perpustakaan adalah memotivasi para siswa agar lebih giat membaca. Karena membaca merupakan modal utama bagi peserta didik maupun pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang instruksional, maka perpustakaanlah sarana vital untuk memperoleh hal ini.1

  1. RUMUSAN MASALAH
  1. Apakah Pengertian Sumber Belajar itu?
  2. Apa Saja Macam-macam Sumber Belajar?
  3. Apakah Perpustakaan itu?
  4. Apa Saja Jenis-jenis Perpustakaan?
  5. Apa Saja Fungsi Perpustakaan?
  6. Apakah Tujuan dan Manfaat perpustakaan?




  1. PEMBAHASAN
  1. Pengertian Sumber Belajar
Dalam arti luas, sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Edgar Dale menyatakan bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami dan yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya adalah adanya perubahan tingkah laku kea arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.2 Selain itu sumber belajar juga meliputi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.3
AECT (Association for Education an Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber, baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Kemudian sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tersedia dilingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. 4

  1. Macam-macam Sumber Belajar
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar memiliki makna yang sangat luas, meliputi segala sesuatu yang ada di jagad raya ini.5 Sesungguhnya sumber belajar itu banyak jenisnya. adapun AECT membedakan enam jenis sumber belajar, yaitu:
  1. Pesan (Message), yaitu sumber belajar yang meliputi pesan formal dan nonformal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan maupun berbentuk dokumen, seperti peraturan pemerintah, kurikulum, silabus, bahan pelajaran, dan sebagainya. Pesan nonformal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
  2. Orang (People), yaitu orang yang menyimpan informasi. Pada dasarnya setiap orang bias berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara professional, seperti guru, instruktur, konselor, dan lain-lain. Kedua, orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet, pengacara, arsitek, dan sebagainya.
  3. Bahan (Materials), yaitu suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film, slides, dan sebagainya.6
  4. Alat (Device), yaitu benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti computer, radio, televise, VCD/DVD, dan sebagainya.
  5. Teknik (Technic), yaitu cara atau prosedur yang digunakan seseorang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, dan lain-lain.
  6. Latar (Setting), yaitu lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, taman, pasar, dan sebagainya.7

  1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru dikalangan masyarakat, di mana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun menengah, begitu pula perpustakaan umum baik di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa.8
Adapun definisi mengenai perpustakaan. Secara bahasa perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat imbuhan per-an, sehingga dapat diartikan sebagai tempat atau kumpulan bahan pustaka. Sedangkan bahan pustaka adalah wadah informasi yang dapat berupa buku dan non buku.9
Sedangkan secara istilah Sugiyanto menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
Ada lagi pendapat yang menyatakan bahwa perputakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.10
Unsur-unsur utama yang ada dalam perpustakaan ada dua. Pertama adalah tempat pengumpulan, yaitu menyimpan dan mengoleksi bahan pustaka. Kedua adalah koleksi bahan pustaka dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu. Sebuah perpustakaan mempuyai ciri-ciri tertentu, diantaranya adalah:
  1. Adanya ruangan atau gedung yang digunakan untuk perpustakaan.
  2. Adanya koleksi bahan pustaka dan sumber informasi.
  3. Adanya petugas yang menyelenggarakan dan melayani pemakai.
  4. Adanya masyarakat pembaca.
  5. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan.
  6. Dan adanya sistem atau mekanismenya.11

  1. Jenis-jenis Perpustakaan
Setiap perpustakaan didirikan dengan tujuan tertentu dan dilandasi oleh visi dan misi yang tertentu pula. Oleh karena itu, setiap perpustakaan mempunyai anggota yang berbeda, dikelola dengan sistem organisasi yang berbeda, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berbeda pula. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya berbagai jenis perpustakaan, yang diantaranya adalah:
  1. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional didirikan dalam suatu Negara untuk menyimpan semua bahan pustaka yang diterbitkan dalam suatu Negara. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan sesuai dengan keputusan presiden RI NO. 11 tahun 1989 untuk melestarikan bahan pustaka sebagai satu hasil budaya bangsa dan menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
  1. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum didirikan untuk melayani semua anggota masyarakat yang memerlukan jasa informasi dan perpustakaan. Jadi perpustakaan umum bersifat terbuka untuk umum, dibiayai dengan dana dari masyarakat umum, dan memberikan jasa pelayanan yang bersifat Cuma-Cuma.12



  1. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mengkhususkan diri dalam subjek koleksi bidang tertentu saja, misalnya bidang hukum, bidang musik, bidang teologi, dan sebagainya.13
  1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perputakaan yang melayani para siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan sekolahdidirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti yang telah digariskan dalam kurikulum.
  1. Perpustakaan Pergururuan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang melayani para mahasiswa, dosen, dan karyawan suatu perguruan tinggi tertentu (akademi, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik). Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.14
  1. Perpustakaan Kelembagaan
Adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi tertentu, misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja, perpustakaan lembaga penelitian dalam suatu instansi. Perpustakaan bank, dll. Perpustakaan jenis ini mempunyai tugas dan fungsi untuk memenuhi kebutuhan lembaga yang bersangkutan.
  1. Perpustakaan Pribadi
Adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau keluarga. Koleksi perpustakaan pribadi pada umumnya dikembangkan sesuai dengan minat, latar belakang pendidikan, hobi, dan kebutuhan pemiliknya. Bahan pustaka tersebut disusun menurut suatu sistem tertentu yang dikehendaki pemiliknya, karena tidak terikat pada suatu sistem yang baku.15
  1. Fungsi Perpustakaan
Secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi, yaitu:
  1. Fungsi informasi, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam, maupun koleksi lainnya.
  2. fungsi pendidikan, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam, maupun koleksi lainnya sebagai salah satu komponen untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Fungsi kebudayaan, perpustakaan menyediakan berbagai yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.16
  4. Fungsi rekreasi, perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani, mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang, dan agar masyarakat dapat menikmati rekreasi secara kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti novel, cerita rakyat, puisi, dan lain-lain.17
  5. Fungsi penelitian, perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.
  6. Fungsi deposit, sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan.18

  1. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan
Penyelenggaraan perpustakaan bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum.19
Adapun tujuan diselenggarakannnya perpustakaan adalah untuk:
  1. Meningkatkan kemampuan berfikir dan menanamkan sendiri sesuai dengan bakat dan perkembangannya.
  2. Menanamkan pengetahuan yang terpadu kepada perserta didik, serta memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
  3. Untuk menunjang program belajar peserta didik dan mengajar guru, agar tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan di sekolah dapat tercapai secara optimal sebagaimana yang tercantum di dalam kurikulum sekolah.
Selain itu tujuan umum diselenggarakan perpustakaan adalah membantu terselenggaranya proses pendidikan, menyediakan informasi pengembangan kebudayaan.20
Secara rinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang di sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
  1. Dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.
  2. Dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
  3. Dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
  4. Dapat mempercepat proses penguasaan.
  5. Dapat memperlancar murid dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  6. Dapat membantu menemukan sumber-sumber belajar.21

  1. ANALISIS
Sumber belajar memiliki peranan yang sangat penting untuk kelangsungan program belajar. Juga sebagai sarana melestarikan budaya bangsa. Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dan dapat mendukung kegiatan pengajaran secara lebih efektif dan efisisen, serta dapat memudahkan pencapaian tujuan belajar. Sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, oleh karena itu sumber belajar harus bekerjasama, saling berhubungan dan saling ketergantungan dengan komponen pengajaran lainnya. Pusat sumber belajar sendiri adalah perpustakaan dimana para peserta didik dapat meningkatkan kreatifitasnya.
Perpustakaan adalah tempat atau sarana untk menyalurkan bakat dan minat. Di perpustakaan menyediakan segala yang diperlukan untuk eksperimen atupun pengembangan kreativitas. Perpustakaan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena dapat membantu menambah pengetahuan, memperoleh informasi yang akurat baik mengenai budaya maupun teknologi, dan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Banyak hal yang berkaitan dengan pendidikan dapat diperoleh di perpustakaan.
Sebagai salah satu komponen pengajaran perpustakaan harus menjadi suatu unit yang mampu menyediakan sumber-sumber dan pelayanan bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional maupun tujuan khusus sekolah dimana perpustakaan tadi berada. Sesuai dengan penjelasan tersebut, maka koleksi bahan pustaka harus mampu mencerminkan isi seluruh kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Dalam pengadaan perpustakaan permasalahan yang sering dijumpai adalah perpustakaan belum sepenuhnya menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan lengkap dengan kebutuhan dimana perpustakan itu berada. Terkadang sumber belajar (buku) yang tersedia di perpustakaan juga masih minim dan belum sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Selain itu juga terkadang sumber-sumber belajar yang terdapat diperpustakaan banyak yang sudah tidak up to date, sehingga akan menghambat kegiatan pengajaran yang mungkin sudah menerapkan kurikulum yang terbaru.

  1. KESIMPULAN
Dari sedikit pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu dari beberapa komponen pengajaran adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Adapun macam-macam sumber belajar diantaranya adalah pesan (message), orang (people), bahan (materials), alat (device), teknik (technic), dan latar (setting).
Selain sumber belajar komponen pengajaran yang lain adalah perpustakaan. perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Sesuai denga fungsinya masing-masing, perpustakaan dibagai menjadi beberapa jenis yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan kelembagaan dan perpustakaan pribadi.
Pepustakaan memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah fungsi informasi, fungsi pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi rekreasi, fungsi penelitian, dan fungsi deposit.
Kemudian tujuan umum diselenggarakan perpustakaan adalah membantu terselenggaranya proses pendidikan, menyediakan informasi pengembangan kebudayaan. Dan banyak sekali manfaatnya bagi sekolah, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Diantaranya adalah menumbuhkan minat membaca, memperkaya pengalaman belajar, memperlancar penyelesaian tugas, dan lain-lain.

  1. PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya susun, yang tentunya dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dalam penggunaan bahasa maupun pemilihan kata-kata. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan makalah ke depan sangat saya harapkan, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin












DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja, Jakarta: PT Grasindo, 2007.
Pujiriyanto, Otomasi Perpustakaan, Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakjarta, 2005.
Rahayuningsih, F, Pengelolaan Perpustakaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007.
Soetminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1990
Wicaksono, Arif, Kurikilum dan Teknologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2008.
Khirmayanti.blogspot.com/2010/11/sumber-belajar-dan-perpustakaan-sebagai.html, (29/10/2011, 14:31)


1 Khirmayanti.blogspot.com/2010/11/sumber-belajar-dan-perpustakaan-sebagai.html, (29/10/2011, 14:31)
2 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 102.
3Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 164.
5 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 209.
6 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 228-229.
7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Pembelajaran, hlm. 230.
8 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 01.
9 Soetminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 15.
10 Pujiriyanto, Otomasi Perpustakaan, (Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta, 2005), hlm. 37.
11 Khirmayanti.blogspot.com/2010/11/sumber-belajar-dan-perpustakaan-sebagai.html, (29/10/2011, 14:31)
12 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 3-4.
13 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, hlm. 5.
14 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, hlm. 6-7.
15 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, hlm. 8.
16 Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm. 04.
17 Arif Wicaksono, Kurikilum dan Teknologi Pendidikan, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2008), hlm. 19.
18 Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja, hlm. 05.
19 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, hlm. 5.
20 Khirmayanti.blogspot.com/2010/11/sumber-belajar-dan-perpustakaan-sebagai.html, (29/10/2011, 14:31).
21 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, hlm. 5-6.