Jumat, 18 Mei 2012

RESENSI


  1. PENDAHULUAN
Resensi adalah suatu kegiatan memberikan penilaian terhadap sebuah buku, menginformasikan data buku pada masyarakat lewat media massa. Karena tujuannya memberikan informasi kepada masyarakat, maka meresensi buku tidak sekedar meringkas buku, tetapi juga memberikan informasi lain agar masyarakat tertarik untuk membaca buku itu.
Resensi buku mempunyai dampak yang positif bagi pihak-pihak terkait. Bagi peresensi, banyak manfaat yang diperoleh. Peresensi akan mendapat banyak ilmu dari buku-buku yang dibacanya, akan menjadi bagian dari komunitas-komunitas buku. Sedangkan bagi pembaca, resensi jelas akan mendapat panduan praktis tentang buku yang diresensi. Apa isinya, apa kelebihannya, apa kekurangannya, dan sebagainya. 1

  1. RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian resensi buku?
  2. Apa bekal dasar peresensi?
  3. Bagaimana struktur penulisan resensi?

  1. PEMBAHASAN
  1. Pengertian Resensi Buku
Secara etimologis, kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai Pertimbangan atau pembicaraan buku, ulasan buku. Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi.
Resensi juga disebut suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Menulis resensi berarti menulis tentang kelebihan dan kekurangan suatu buku. Resensi merupakan tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku, informasi tersebut disampaikan kepada pembaca untuk memberi pertimbangan tentang keuntungan-keuntungan atau mungkin kerugian yang akan dialami oleh pembaca jika ia membaca buku tersebut, karena dalam resensi biasanya menginformasikan tentang keunggulan dan kelemahan buku yang diresensi.2
Resensi merupakan timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, atau bedah buku. Jadi resensi diartikan sebagai tulisan tentang pertimbangan buku atau wawasan tentang baik atau kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat di dalam sebuah buku. Dalam proses meresensi buku, seorang penulis dituntut tingkat pemahamannya dalam membaca teks buku. Sebab, dari proses pembacaan pemahaman ini akan menentukan hasil resensi. Tapi, sebuah resensi bukan merupakan ringkasan atau sinopsis isi buku, atau tulisan yang terdiri dari rangkaian kutipan buku.3
Resensi disebut juga tinjauan pustaka, terdapat dalam makalah, artikel, tesis, disertasi, dan skripsi. Resensi memerlukan banyak acuan, berupa deskripsi, analisis, dan klarifikasi. Dalam resensi pengarang membanding-bandingkan, memberi komentar dan mengambil kesimpulan menurut pendapatnya sendiri. Dan biasanya sangat mendalam dan khusus tentang sesuatu masalah.4
Resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif. Selain itu peresensi harus memiliki wawasan yang cukup tentang bahan yang akan diresensi sangat dalam dan mengena pada penimbangan suatu karya.
Menulis resensi juga sebagai salah satu upaya memperkenalkan suatu buku atau pementasan kepada orang lain yang belom membaca atau belum menyaksikan sehingga setelah membaca resensi orang tersebut tergerak hatinya untuk menyaksikan atau membaca karya orang lain.5
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi adalah tulisan yang membahas isi sebuah buku, baik kelemahan maupun keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.

  1. Bekal Dasar Peresensi
Menulis sebuah resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa persyaratan seorang penulis. Menurut Brotowojoyo, ada tiga syarat utama seorang penulis agar mampu menulis resensi diantaranya adalah:
  1. Peresensi harus memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Artinya, jika seorang peresensi akan meresensi sebuah novel, maka ia harus memiliki pengetahuan tentang teori novel dan perkembangannya. Hal ini diperlukan agar peresensi dapat memberikan perbandingan terhadap karya lain yang sejenis. Kepekaan analisis juga sangat dipengaruhi unsur tersebut.
  2. Peresensi harus memiliki kemampuan analisis. Sebuah buku novel terdiri atas unsur internal dan eksternal. Seorang peresensi harus mampu menggali unsur-unsur tersebut. Unsur tersebut dianalisis untuk dinilai kelayakannya. Kemampuan analisis ini akan mengantarkan peresensi kepada kemampuan menilai apakah sebuah buku layak dibaca masyarakat atau tidak.
  3. Seorang peresensi juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Artinya, peresensi akan membandingkan sebuah karya dengan karya lain yang sejenis. Dengan demikian ia akan mampu menemukan kelebihan dan kekurangan sebuah karya.6

  1. Struktur Penulisan Resensi
  1. Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
  1. Data Buku
Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain:
  1. Judul buku , pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
  2. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.

  1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis. 7
  1. Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini peresensi boleh mengawali dengan sinopsis. Biasanya yang dikemukakan pokok isi buku secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang (tergantung kepada kepekaan peresensi).
  1. Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.8


Berikut adalah contoh resensi yang dapat kita gunakan sebagai referensi dalam penulisan resensi:






Resensi Novel Ketika Cinta Bertasbih 1
IDENTITAS BUKU
Judul : Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika-Basmalah
Tahun terbitan : 2007
Dimensi : 20,5 cm x 13,5 cm
Tebal : 477 halaman
Diresensi oleh Ifan Iqbal
  1. Sinopsis
Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Al Azhar, Cairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan. Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya, dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan Azzam, rela meninggalkankuliahnya untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri melihat teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain.
Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar. Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar. Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya. Saat bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status sosialnya membuat Azzam ditolak. Yang lebih mencengangkan Azzam adalah Anna justru menerima lamaran dair Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status sosial lebih tinggi daripada Azzam.
Azzam akhirnya mampu melanjutkan kuliahnya setelah adiknya menyelesaikan pendidikan. Setelah dia lulus dari Al Azhar dengan nilai yang cukup memuaskan, akhirnya setelah 9 tahun terpisah dengan keluarganya tanpa pernah pulah, dia pun pulang dan kembali ke tengah-tengah keluarga tercintanya.
  1. Kelebihan
  1. Novel ini menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh mengungkapkan kecintaan terhadap Allah.
  2. Merupakan salah satu novel pembangun jiwa yang penuh akan makna.
  3. Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dimengerti membuat pembaca seakan dapat melihat apa yang ingin diperlihatkan penulis novel.
  4. Sarat akan pengetahuan.
  1. Kekurangan
Untuk novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama pula, latar yang dipilih kurang variatif.
  1. Penutup
Novel percintaan yang satu ini pantas di baca oleh siapa saja. Sesuai dengan konsepnya, yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. selain itu, novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.


  1. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
Adapun beberapa syarat atau bekal utama seseorang agar dapat meresensi adalah peresensi harus memiliki pengetahuan dalam bidangnya, peresensi harus memiliki kemampuan analisis, seorang peresensi juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding.
Pada umumnya dalam resensi memiliki struktur sebagai berikut, yaitu judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh resensi, dan penutup.






DAFTAR PUSTAKA
D. Brotowidjoyo, Mukayat, Metodologi Penelitian dan Penulisan Karangan Ilmiah, Yogyakarta : Liberty, 1991.
Djuharie, O. Setiawan Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis, Bandung: Yrama Widy, 2001.
Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009.
http://prinsipmenulisresensi.blogspot.com/, (Rabu, 25/04/2012, 08:30)

1 Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 5.

2 http://prinsipmenulisresensi.blogspot.com/, (Rabu, 25/04/2012, 08:30)

3 Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak, hlm. viii.

4 Mukayat D.Brotowidjoyo, Metodologi Penelitian dan Penulisan Karangan Ilmiah, (Yogyakarta : Liberty,1991), hlm.96.

5 O. Setiawan Djuharie, Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis, (Bandung: Yrama Widy, 2001), hlm. 22.

6 http://prinsipmenulisresensi.blogspot.com/, (Rabu, 25/04/2012, 08:30)

7 http://prinsipmenulisresensi.blogspot.com/, (Rabu, 25/04/2012, 08:30)

8 http://prinsipmenulisresensi.blogspot.com/, (Rabu, 25/04/2012, 08:30)

0 komentar:

Posting Komentar