Senin, 22 Oktober 2012

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Munculnya penelitian tindakan kelas dilatarbelakangi oleh banyaknya penelitian pendidikan yang dilakukan oleh para peneliti yang tidak berhubungan langsung dengan subyek pendidikan. Hasilnya berdampak pada kebijakan yang kebanyakan berlaku umum, namun acapkali tidak secara langsung sesuai dengan kebutuhan pada setiap interaksi belajar mengajar yang sifatnya khas dan setempat. Disamping itu hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada umumnya tidak langsung diterapkan di lapangan.
Penelitian tindakan kelas saat ini berkembang dengan pesat di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, dan Kanada. Jenis penelitian ini dapat menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih berdampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas atau mengimplementasikan berbagi program di sekolahnya dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Dengan demikian melalui penelitian tindakan kelas, guru atau pendidik langsung memperoleh teori yang dibangunnya sendiri, bukan diberikan oleh pihak lain, maka guru dapat menjadi “The Theorizing Practitioner”.
Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran dengan konteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran serta mencobakan hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan hasil dan mutu pembelajaran. Berdasarkan jumlah, sifat, dan perilaku pesertanya PTK dapat berbentuk individual dan kolaboratif. Dalam PTK individual seorang guru seorang guru melaksanakan penelitian di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedangkan dalam  PTK kolaboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan penelitian di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.
Sebagai suatu penelitian kelas, PTK dapat menjelaskan hasil assessment, menggambarkan setting kelas secara periodik, dan mengenali adanya kesulitan dalam proses belajar mengajar, baik dari segi pengajar, pelajar, maupun interaksi komponen-komponen pembelajaran (bahan ajar, media, pendekatan, metode, strategi).
Banyak manfaat yang diperoleh dalam mengadakan PTK. Pertama, kita tidak lagi cukup dianggap sekedar penerima pembaruan yang telah tuntas dikembangkan, melainkan ikut terlibat dalam situasi kelas. Kedua, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai perbaikan praksis yang meliputi penanggulangan berbagai permasalahan belajar yang dialami siswa. Ketiga, hasil penelitian yang kemudian dikemas menjadi sebuah laporan penelitian dan memudahkan kita dalam upaya meningkatkan kenaikan jabatan dan golongan dalam kepegawaian. Keempat, penelitian yang diadakan berdasarkan “pesanan”, misalnya ajakan untuk berkolaborasi dari instansi atau lembaga tertentu dan mengiming-imingi imbalan bagi guru yang berhasil mengadakan penelitian dengan sangat baik, menghasilkan kepuasan tersendiri bagi peneliti.

Sumber: Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

0 komentar:

Posting Komentar