PTK
pada dasarnya ditujukan untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Proses ini dilakukan oleh guru dan diaplikasikan langsung dalam
kelas. Maka dari itu PTK memiliki karakteristik tersendiri,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Priyono, beliau memberikan enam
karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu:
- On The Job Oriented
Dalam
PTK masalah yang diteliti ialah masalah riil yang muncul dari dunia
kerja peneliti yang ada dalam tanggung jawab peneliti. Ini berarti
masalah yang diteliti adalah masalah-masalah nyata yang dihadapi
sehari-hari. Sebagai contoh, classroom
based action research adalah jenis
penelitian oleh guru yang berfokus pada masalah-masalah yang ada di
kelas. Ciri penelitian ini adalah penggunaan pendekatan
interpretivisme, yaitu orang paling tahu masalah-masalah kelas adalah
guru itu sendiri, bukan orang lain.
- Problem Solving Oriented
PTK
berorientasi pada pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan
memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, sehingga di dapat
solusi langsung atau cepat atas permasalahan proses belajar mengajar.
- Improvement Oriented
PTK
berorientasi pada peningkatan kualitas. Dalam PTK diharapkan adanya
suatu perubahan kearah yang lebih baik antara sebelum dilakukan
penelitian dengan sesudah diadakannya penelitian.
- Multiple Data Collection
Untuk
memenuhi prinsip critical approaches
(kebenaran itu subyektif), maka
digunakan berbagai cara pengumpulan data seperti observasi, tes,
wawancara, questioner, dan sebagainya. Semua cara ini difokuskan
untuk mendapatkan validasi hasil riset, mengingat kebenaran itu
disamping subyektif juga problematik. Dengan penerapan semua cara
kolektif data tersebut, apa yang sebenarnya disebut kebenaran dapat
lebih diungkap.
- Cyclic (Siklus)
Konsep
tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan-urutan planning,
observing, action, dan reflecting
yang dilakukan secara siklus (putaran berulang-ulang). Urutan
tindakan ini pada hakikatnya menggambarkan pemikiran kritis dan
reflektif terhadap efektivitas kepemimpinan atas tindakan. Dampak
suatu tindakan tersebut selalu diikuti secara kritis dan reflektif.
- Participatory
Peneliti
bekerjasama dengan orang lain (ahli) dalam melakukan setiap langkah
penelitian. Ciri ini dipengaruhi oleh prinsip cricalisme,
yaitu kebenaran/realita itu problematik
sehingga pendekatan terhadap masalah harus participatory
untuk meningkatkan pengamatan. Kolaborasi antara guru dengan ahli
dimulai ketika kegiatan mengidentifikasi masalah, merencanakan
tindakan, dan analisis. Sedangkan dalam pelaksanaan tindakan dan
pengamatan, kolaborasi bisa dilakukan dengan selain ahli, tetapi bisa
dilakukan dengan teman sejawat atau kepala sekolah.
Sumber: Modul Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru
0 komentar:
Posting Komentar