Jumat, 02 November 2012

KARAKTERISTIK PTK

PTK pada dasarnya ditujukan untuk perbaikan proses belajar mengajar. Proses ini dilakukan oleh guru dan diaplikasikan langsung dalam kelas. Maka dari itu PTK memiliki karakteristik tersendiri, sebagaimana yang diungkapkan oleh Priyono, beliau memberikan enam karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu:
  1. On The Job Oriented
Dalam PTK masalah yang diteliti ialah masalah riil yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada dalam tanggung jawab peneliti. Ini berarti masalah yang diteliti adalah masalah-masalah nyata yang dihadapi sehari-hari. Sebagai contoh, classroom based action research adalah jenis penelitian oleh guru yang berfokus pada masalah-masalah yang ada di kelas. Ciri penelitian ini adalah penggunaan pendekatan interpretivisme, yaitu orang paling tahu masalah-masalah kelas adalah guru itu sendiri, bukan orang lain.
  1. Problem Solving Oriented
PTK berorientasi pada pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, sehingga di dapat solusi langsung atau cepat atas permasalahan proses belajar mengajar.
  1. Improvement Oriented
PTK berorientasi pada peningkatan kualitas. Dalam PTK diharapkan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik antara sebelum dilakukan penelitian dengan sesudah diadakannya penelitian.
  1. Multiple Data Collection
Untuk memenuhi prinsip critical approaches (kebenaran itu subyektif), maka digunakan berbagai cara pengumpulan data seperti observasi, tes, wawancara, questioner, dan sebagainya. Semua cara ini difokuskan untuk mendapatkan validasi hasil riset, mengingat kebenaran itu disamping subyektif juga problematik. Dengan penerapan semua cara kolektif data tersebut, apa yang sebenarnya disebut kebenaran dapat lebih diungkap.
  1. Cyclic (Siklus)
Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan-urutan planning, observing, action, dan reflecting yang dilakukan secara siklus (putaran berulang-ulang). Urutan tindakan ini pada hakikatnya menggambarkan pemikiran kritis dan reflektif terhadap efektivitas kepemimpinan atas tindakan. Dampak suatu tindakan tersebut selalu diikuti secara kritis dan reflektif.
  1. Participatory
Peneliti bekerjasama dengan orang lain (ahli) dalam melakukan setiap langkah penelitian. Ciri ini dipengaruhi oleh prinsip cricalisme, yaitu kebenaran/realita itu problematik sehingga pendekatan terhadap masalah harus participatory untuk meningkatkan pengamatan. Kolaborasi antara guru dengan ahli dimulai ketika kegiatan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan, dan analisis. Sedangkan dalam pelaksanaan tindakan dan pengamatan, kolaborasi bisa dilakukan dengan selain ahli, tetapi bisa dilakukan dengan teman sejawat atau kepala sekolah.

Sumber: Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

0 komentar:

Posting Komentar